Entri Populer

Friday, 30 October 2015

SYUKUR ,Cara NIKMAT Menambah NIKMAT








Syukur mencakup tiga sisi


  • :a. Syukur dengan hati, 

yaitu kepuasan batin atas anugerah.


  • b. Syukur dengan lidah, 

dengan mengakui anugerah dan memuji pemberinya.


  • c. Syukur dengan perbuatan, 

dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahannya.

Uraian Al-Quran tentang syukur mencakup sekian banyak aspek. Berikut akan dikemukakan sebagian di antaranya.

SYUKUR DENGAN HATI








Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi. Syukur dengan hati mengantar manusia untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan betapapun kecilnya nikmat tersebut.

Syukur ini juga mengharuskan yang bersyukur menyadari betapa besar kemurahan, dan kasih sayang Ilahi sehingga terlontar dari lidahnya pujian kepada-Nya.

Qarun yang mengingkari keberhasilannya atas bantuan Ilahi, dan menegaskan bahwa itu diperolehnya semata-mata karena kemampuannya, dinilai oleh Al-Quran sebagai kafir atau tidak mensyukuri nikmat-Nya (Baca kisahnya dalam surat Al-Qashash (28): 76-82).

Seorang yang bersyukur dengan hatinya saat ditimpa malapetaka pun, boleh jadi dapat memuji Tuhan, bukan atas malapetaka itu, tetapi karena terbayang olehnya bahwa yang dialaminya pasti lebih kecil dari kemungkinan lain yang dapat terjadi.

Dari sini syukur –seperti makna yang dikemukakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip di atas– diartikan oleh orang yang bersyukur dengan “untung” (merasa lega, karena yang dialami lebih ringan dari yang dapat terjadi).

Dari kesadaran tentang makna-makna di atas, seseorang akan tersungkur sujud untuk menyatakan perasaan syukurnya kepada Allah.Sujud syukur adalah perwujudan dari kesyukuran dengan hati, yang dilakukan saat hati dan pikiran menyadari betapa besar nikmat yang dianugerahkan Allah. Bahkan sujud syukur dapat dilakukan saat melihat penderitaan orang lain dengan membandingkan keadaannya dengan keadaan orang yang sujud. (Tentu saja sujud tersebut tidak dilakukan di hadapan si penderita itu).

Sujud syukur dilakukan dengan meletakkan semua anggota sujud di lantai yakni dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung jari kaki –seperti melakukan sujud dalam shalat. Hanya saja sujud syukur cukup dengan sekali sujud, bukan dua kali sebagaimana dalam shalat. Karena sujud itu bukan bagian dan shalat, maka mayoritas ulama berpendapat bahwa sujud sah walaupun dilakukan tanpa berwudhu, karena sujud dapat dilakukan sewaktu-waktu dan secara spontanitas. Namun tentunya akan sangat baik bila melakukan sujud disertai dengan wudhu.

 SYUKUR DENGAN LIDAH









Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya.

Al-Quran, seperti telah dikemukakan di atas, mengajarkan agar pujian kepada Allah disampaikan dengan redaksi “al-hamdulillah.”Hamd (pujian) disampaikan secara lisan kepada yang dipuji, walaupun ia tidak memberi apa pun baik kepada si pemuji maupun kepada yang lain.

Kata “al” pada “al-hamdulillah” oleh pakar-pakar bahasa disebut allil-istighraq, yakni mengandung arti “keseluruhan”. Sehingga kata “al-hamdu” yang ditujukan kepada Allah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima segala pujian adalah Allah Swt., bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya.Jika kita mengembalikan segala puji kepada Allah, maka itu berarti pada saat Anda memuji seseorang karena kebaikan atau kecantikannya, maka pujian tersebut pada akhirnya harus dikembalikan kepada Allah SWT, sebab kecantikan dan kebaikan itu bersumber dari Allah.

Di sisi lain kalau pada akhirnya ada perbuatan atau ketetapan Tuhan yang mungkin oleh kacamata manusia dinilai “kurang baik”, maka harus disadari bahwa penilaian tersebut adalah akibat keterbatasan manusia dalam menetapkan tolak ukur penilaiannya. Dengan demikian pasti ada sesuatu yang luput dari jangkauan pandangannya sehingga penilaiannya menjadi demikian.

Walhasil, syukur dengan lidah adalah “al- hamdulillah” (segala puji bagi Allah).

SYUKUR DENGAN PERBUATAN










Nabi Daud a.s. beserta putranya Nabi Sulaiman a.s. memperoleh aneka nikmat yang tiada taranya. Kepada mereka sekeluarga Allah berpesan,

“Bekerjalah wahai keluarga Daud sebagai tanda syukur!” (QS. Saba [34]:13).

Yang dimaksud dengan bekerja adalah menggunakan nikmat yang diperoleh itu sesuai dengan tujuan penciptaan atau penganugerahannya . Ini berarti, setiap nikmat yang diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan dianugerahkannya nikmat tersebut oleh Allah.

Ambillah sebagai contoh lautan yang diciptakan oleh Allah SWT. Ditemukan dalam Al-Quran penjelasan tentang tujuan penciptaannya melalui firman-Nya:

“Dialah (Allah) yang menundukkan lautan (untuk kamu) agar kamu dapat memakan darinya daging (ikan) yang segar, dan (agar) kamu mengeluarkan dan lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari karunia-Nya (selain yang telah disebut) semoga kamu bersyukur” (QS. An-Nahl [16]: 14).

Ayat ini menjelaskan tujuan penciptaan laut, sehingga mensyukuri nikmat laut, menuntut dari yang bersyukur untuk mencari ikan-ikannya, mutiara dan hiasan yang lain, serta menuntut pula untuk menciptakan kapal-kapal yang dapat mengarunginya, bahkan aneka pemanfaatan yang dicakup oleh kalimat “mencari karunia-Nya”.

Dalam konteks inilah terutama realisasi dan janji Allah,

“Apabila kamu bersyukur maka pasti akan Kutambah (nikmat-Ku)” (QS.Ibrahim [14]: 7)

Betapa anugerah Tuhan tidak akan bertambah, kalau setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap hembusan angin yang bertiup di udara, setiap tetes hujan yang tercurah dan langit dipelihara dan dimanfaatkan oleh manusia?

Di sisi lain, lanjutan ayat di atas menjelaskan bahwa

“Kalau kamu kufur(tidak mensyukuri nikmat atau menutupinya tidak menampakkan nikmatnya yang masih terpendam di perut bumi, di dasar laut atau di angkasa), maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.”

Suatu hal yang menarik untuk disimak dari redaksi ayat ini adalah kesyukuran dihadapkan dengan janji yang pasti lagi tegas dan bersumber dari-Nya langsung (QS. Ibrahim [14): 7)

Tetapi akibat kekufuran hanya isyarat tentang siksa; itu pun tidak ditegaskan bahwa ia pasti akan menimpa yang tidak bersyukur (QS. Ibrahim [14]: 7).

Siksa dimaksud antara lain adalah rasa lapar, cemas, dan takut.

“Allah telah membuat satu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduknya) kufur (tidakbersyukur atau tidak bekerja untuk menampakkan) nikmat-nikmat Allah (yang terpendam). Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka mengenakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh perbuatan (ulah) yang selalu mereka lakukan” (QS. An-Nahl [16]: 112).

Pengalaman pahit yang dilukiskan Allah ini, telah terjadi terhadap sekian banyak masyarakat bangsa, antara lain, kaum Saba –satu suku bangsa yang hidup di Yaman dan yang pernah dipimpin oleh seorang Ratu yang amat bijaksana, yaitu Ratu Balqis Surat Saba (34): 15-19 menguraikan kisah mereka, yakni satu masyarakat yang terjalin persatuan dan kesatuannya, melimpah ruah rezekinya dan subur tanahairnya.

Negeri merekalah yang dilukiskan oleh Al-Quran dengan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

Mereka pulalah yang diperintah dalam ayat-ayat tersebut untuk bersyukur, tetapi mereka berpaling dan enggan sehingga akhirnya mereka berserak-serakkan, tanahnya berubah menjadi gersang, komunikasi dan transportasi antar-kota-kotanya yang tadinya lancar menjadi terputus, yang tinggal hanya kenangan dan buah bibir orang saja.

Demikian uraian Al-Quran. Dalam konteks keadaan mereka, Allah berfirman,

Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka disebabkan kekufuran (keengganan bersyukur) mereka. Kami tidak menjatuhkan siksa yang demikian kecuali kepada orang-orang yang kufur(QS. Saba [34]: 17).

Itulah sebagian makna firman Allah yang sangat populer:

“Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS. Ibrahim [14]: 7).


















Monday, 26 October 2015

Para Makhluk TERKUTUK Yang MENDUSTAKAN ALLAH





Orang Terkutuk Karena Ucapan


Hati hatilah jika berbicara, jangan pernah meremehkan Tuhan dengan ucapan kita.
Apalagi ucapan demi Tuhan dengan sembarangan , mau percaya atau tidak itu adalah hak semua orang, namun bagaimana kalau sahabat membaca artikel kali ini :


John Lennon (Penyanyi)

Saat interview dengan American Magazine,ia berkata,"Agama akan berakhir dan hilang. Saya tidak perlu menjelaskannya.Tuhan sih OK, namun pengajaranNya terlalu sederhana. Hari ini kami jauh lebih tenar dariNya." (1966).

Setelah mengatakan itu, John tewas ditembak penggemarnya.


Tancredo Neves (Presiden Brazil)

Selagi kampanye, ia berkata bila mendapat 500.000 suara dari anggota partainya, maka tidak ada yg dapat mendepaknya dari posisi presiden, BAHKAN TUHAN SENDIRI.

Akhirnya, ia mendapat lebih dari 500.000 suara, tapi SEHARI sebelum peresmian jabatannya, ia sakit dan mati.


Cazuza (Artis Brazil)

Dalam penampilannya di Rio de Janeiro, sambil menghisap cerutu, ia mengebulkan asapnya ke udara sambil berkata,"Tuhan, ini untukMu." 

Pada umur 32, ia meninggal karena kanker paru2 dalam kondisi yg mengerikan.


Marilyn Monroe (Artis USA)

Dikunjungi Billy Graham setelah memimpin sebuah KKR, yang mengatakan bahwa Roh Allah mengirimnya untuk menyampaikan sesuatu.
Setelah mendengarkan apa yg disampaikan Billy Graham, ia berkata,"Maaf, aku tidak memerlukan Tuhan mu." 

Seminggu kemudian Marilyn ditemukan tewas di apartemennya.


Bon Scott (Ex vokalis AC/DC)
Dalam salah satu lagu di albumnya (1979), ia mengatakan "Jangan hentikan aku. Aku sedang asyik berjalan ke neraka." 


Pd 19 Februari 1980, Bon ditemukan tewas krn TERSEDAK oleh MUNTAHNYA sendiri.


Campinas (2005)
Sekelompok anak muda yang mabuk menjemput seorang gadis, teman mereka, yg ditemani ibunya hingga masuk ke mobil. Karena sangat kuatir, sang ibu berkata,"Tuhan besertamu, putriku." Putrinya menjawab,"BOLEH SAJA ASALKAN IA DUDUK DI BAGASI, karena disini sudah penuh!"

Beberapa jam kemudian dikabarkan mobil tersebut mengalami kecelakaan fatal. Rusak parah dan bentuknya tak dapat dikenali lagi.

Anehnya, BAGASINYA TETAP UTUH, bahkan ternyata sekotak telur didalamnya tak ada SATUPUN YANG PECAH !

Sunday, 25 October 2015

Mendustakan Ayat Ayat Allah ( bag1 )




Janganlah mendustakan ayat-ayat Allah


Sesungguhnya Al Qur'an telah tersebar kemana2, diseluruh penjuru ...Banyak sekali manusia yg mempelajarinya ...Ada yang beriman, ada yang tidak ...Ada yg mempelajari Al Qur'an, kemudian ia malah mendustakannya, dan malah mengikuti bujukan syaitan ...

Lebih mengutamakan harta dunia yg rendah ...Ia menginginkan jalan Allah yg lurus itu supaya menjadi bengkok ...Padahal, andaikan ia mau mempelajari Al Qur'an dan mengimaninya  ... Maka Allah akan meninggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu ...Akan tetapi ia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah ...

Mengolok2 Al Qur'an dan membolak-balikkan isi dan maknanya, dng harapan manusia lainnya bisa tersesat, seperti dirinya sendiri ...

Maka perumpamaan orang seperti itu adalah seperti anjing ...Jika kita menghalaunya maka dijulurkannya lidahnya ...Dan jika kita membiarkannya dia juga menjulurkan lidahnya ...Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah ...

Maka ceritakanlah kepada mereka, agar mereka mau berfikir ...Amatlah buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah...Mereka tidak menzholimi Allah dan orang2 yg beriman, melainkan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim ...

QS 7. Al A'raaf:175-17

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱلَّذِىۤ ءاتَيْنَـٰهُ ءَايَـٰتِنَا فَٱنْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ ٱلشَّيْطَـٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلْغَاوِينَوَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَـٰهُ بِهَا وَلَـٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى ٱلأَْرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَٰلِكَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـثَايَـٰتِنَا فَٱقْصُصِٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَسَآءَ مَثَلاً ٱلْقَوْمُ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَايَـٰتِنَا وَأَنفُسَهُمْ كَانُواْ يَظْلِمُونَ"

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai diatergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. ""Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yangmendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisahitu agar mereka berfikir.

""Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kamidan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. "

Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. Al A’raf :176 )

Di antara kandungan Al Qur’an adalah berisi perumpamaan agar memudahkan untuk di ambil pelajaran. Dan perumpamaan yang di buat Allah dalam Al Qur’an adalah sebaik-baik perumpamaan . Allah tidak pernah malu untuk membuat perumpamaan dengan apa pun. Di antaranya Allah membuat gambaran orang berilmu yang tamak akan kehidupan duniawi dengan seekor binatang yang hina yaitu anjing.

Orang yang diberi karunia ilmu oleh Allah namun ia tidak mau mengamalkannya dan lebih suka mengikuti hawa nafsunya, lebih memilih kemurkaan Allah daripada ridhaNya, dan lebih mendahulukan dunia daripada akhirat diserupakan dengan anjing.

Anjing adalah hewan yang hina dan pantas untuk dihinakan. Dia adalah hewan yang suka dengan hal-hal hina, kotor dan berbau busuk. Barang-barang seperti ini lebih ia sukai daripada daging yang bersih. Jika ada satu bangkai, maka itu cukup untuk seratus ekor anjing.Diantara gambaran kerakusan binatang anjing:

Ia tidak berjalan melainkan merunduk ke tanah sambil mengendus-endus benda apa saja yang ada di sekitarnya. Bahkan anusnya sendiri turut di endusnya juga. Jika dilempar dengan sekepal batu di dekatnya, maka ia akan menghampirinya dikarenakan kerakusannya yang melampaui batas.Yang lebih mengherankan lagi, jika anjing melihat sesuatu yang sudah usang, atau kain yang kumal, maka ia akan menggonggong sambil mengeluarkan taringnya untuk menggigit barang tersebut. Kemudian ia menghampirinya seakan-akan barang kotor tersebut akan menjadi sekutu baginya dan menantang kekuatannya. Dan apabila ia mendapati barang yang bersih, kain yang harum, ia meletakkan moncongnya ke tanah, tunduk dihadapannya dan tidak berani mengangkat kepala.

Demikianlah Allah menggambarkan seorang berilmu yang lebih mementingkan dunia daripada akhirat.Keadaan yang Allah sebutkan merupakan salah satu gambaran dari berpalingnya hamba Allah atas ayat-ayat Nya dan bentuk perilaku mengikuti hawa nafsu.

Hal ini terjadi karena kerakusan yang besar dan ambisi yang berlebihan seseorang akan dunia. Dia rakus kepada dunia sebagaimana rakusnya seekor anjing yang tak pernah putus.

Menurut Ibnu Juraij, anjing tidak memiliki kalbu dan perasaan. Jika dibiarkan, anjing akan menjulurkan lidahnya. Dan apabila engkau menghalaunya, ia juga tetap menjulurkan lidahnya. Ia bagaikan orang yang meninggalkan petunjuk dikarenakan ia tidak memiliki kalbu disebabkan kalbunya terputus.

Maksud dari kalbunya terputus adalah dia tidak memiliki kalbu yang bisa mendorongnya untuk bersabar dan meninggalkan kebiasaannya menjulurkan lidah.

Begitulah keadaan orang yang berpaling dari ayat-ayat Allah SWT. Ia tidak memiliki hati hingga tidak dapat bersabar dan selalu merasa haus akan materi duniawi. Orang yang berlepas diri dari ayat-ayat Allah akan selalu menjulurkan lidahnya kepada dunia karena tidak sabar dalam menghadapinya, dan anjing selalu menjulurkan lidah karena tidak sabar dalam menghadapi air. Jika ia haus, air embun pun ia hirup karena hausnya. Dan anjing adalah binatag yanag paling rakus dalam keadaan apapun.

Begitulah perumpamaan tentang kerakusan yang tak terbendung dan syahwat yang selalu menghangat dalam diri seekor anjing yang mengharuskan ia untuk selalu menjulurkan lidannya. Jika engkau menghardiknya dengan peringatan dan nasihat, maka ia akan menjulurkan lidah. Jika engkau membiarkannya, ia pun tetap menjulurkan lidah.Menurut Mujahid, begitulah perumpamaan orang yang diberi Al Kitab namun tidak mengamalkannya.

Sedangkan menurut Ibnu Abbas, jika engkau membebankan al hikmah kepadanya, maka ia tidak mau memikulnya, dan jika engkau membiarkannya, ia tidak tertuntun dalam kebaikan. Keadan ini mirip dengan anjing, Jika ia disodori makanan, dia menjulurkan lidah, dan jika di usir diapun juga menjulurkan lidah.

Menurut Al Hasan,itu adalah gambaran orang munafiq yang tidak memiliki keteguhan hati pada kebenaran, baik diseru atau tidak diseru, diperingatkan atau tidak diperingatkan, ia akan selalu menjulurkan lidahnya.

Allah menjadikan anjing sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayatNya.

Dalam firman Allah yang lain disebutkan

“jika engkau memberinya peringatan, maka ia tetap dalam keadaan tersebut, dan jika engkau membiarkannya, dia juga tetap sesat. Keadaan ini seperti anjing, yang apabila engkau menghalaunya, maka dia menjulurkan lidahnya dan apabila engkau jika engkau membiarkannya ia juga akan tetap menjulurkan lidahnya.”

Ayat lain yang serupa dengan makna ayat di atas adalah firman Allah

“dan, jika kamu sekalian (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepada kalian, tidaklah berhala itu dapat memperkenankan seran kalian, sama saja (hasilnya) buat kalian menyeru mereka ataupun kalian berdiam diri”(QS. Al A’raf : 193)

Faidah yang terkandung dari ayat ini diantaranya adalah:


  • 1.Allah mengabarkan bahwa Dialah yang memberikan ayat-ayat Nya kepada yang Ia kehendaki.


Ini merupakan suatu nikmat yang agung, bahkan Allah mengaitkan nikmat itu kepada diriNya.


  • 2.Orang yang digambarkan dalam ayat tersebut adalah dampak dari godaan setan. 


Pada awalnya ia menjaga ayat-ayat Allah, namun lama kelamaan ia termakan dalam godaan setan dan menjadi orang yang sesat, yang amalannya berlainan dengan ilmunya sebagaimana yang dilakukan oleh ulama’su’.


  • 3.Tingkat ketinggian derajat di sisiNya bukan hanya sekedar dengan ilmu,Akan tetapi harus di ikuti dengan amalan.


Sebab ilmu apabila tidak disertai dengan amalan, ia tidak dapat memberi manfaat sama sekali.

Demikian Allah memberikan perumpamaan sekaligus ancaman bagi orang yang rakus terhadap dunia padahal ilmu telah ada padanya. Selayaknya bagi orang yang telah di anugerahi ilmu adalah selalu megiringinya dengan amalan dan selalu menjadikan ridho Allah sebagai orientasi utama. Dalam sebuah atsar disebutkan bahwasanya yang dinamakan orang alim sejatinya adalah orang yang takut kepada Allah SWT.Wallahu a’lam..












Saturday, 24 October 2015

Taubat Nasuha









PENGERTIAN TAUBAT


Taubat atau dalam Bahasa Arabnya juga تَوْبَة (taubah) berasal dari perkataan تَوَب  َ(tawaba) yang dari segi bahasa bermaksud kembali.

Seseorang itu dikatakan تاب َ(taaba– telah bertaubat) sekiranya dia telah kembali dari melakukan dosa atau telah meninggalkan dosa itu.Adapun dari sudut istilah, apabila dikatakan seseorang itu telah bertaubat maksudnya dia telah kembali dari melakukan maksiat atau dosa terhadap Allah untuk dia mentaati Allah.

Jadi jelas kaitan di antara maksud taubat menurut bahasa dan juga istilah Syaraknya.

PERINTAH BERTAUBAT


Adapun tentang bagaimana perintah Syarak kepada kita sebagai manusia untuk bertaubat, hal ini memang jelas dan banyak disebutkan dalam nas-nas Al-Quran dan juga Sunnah. Antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

,وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ“

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman semoga kamu berjaya.”(Surah Al-Nur, 24: 31)

Dalam Surah Al-Zumar ayat ke-53 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

,قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ“

Katakanlah wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas ke atas diri mereka; janganlah kamu berputus harapan dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa-dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.”(Surah Al-Zumar: 53)

Dalam ayat ini Allah memberi peringatan kepada hamba-hambaNya yang melampaui batas ke atas diri mereka; melampaui batas iaitu dengan melakukan dosa-dosa dan maksiat.

Juga firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat ke-135

,وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ“

Dan mereka (orang-orang beriman) apabila melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri mereka sendiri, mereka segera ingat akan Allah lalu meminta keampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampunkan dosa selain Allah? Dan mereka tidak terus menerus dalam perbuatan dosanya itu, sedang mereka mengetahui (kesalahan dan akibat dari dosa itu).”(Surah Ali Imran: 135)

Jika dalam ayat sebelum ini Allah memilih perkataan mereka yang ‘melampaui batas’, dalam ayat ini pula Allah mengatakan mereka yang telah ‘menzalimi diri mereka’.

Mungkin kita tidak perasan; apakah maksud orang yang menzalimi diri mereka? Orang yang menzalimi diri mereka adalah orang yang melakukan dosa dan maksiat. Bagaimana dia menzalimi dirinya?Dia menzalimi diri sendiri kadangkala tanpa kita sangka. Barangkali ketika melakukan perbuatan maksiat itu dia bersuka ria dan bergembera dengannya. Tetapi realitinya dia menzalimi diri sendiri kerana perbuatan itu menambahkan dosanya dan paling tidaknya di Akhirat nanti dia mendapat balasan buruk iaitu Api Neraka.

Perbuatannya akhirnya membawa mudarat dan binasa kepada dirinya. Itu yang dimaksudkan menzalimi diri.

Tiga ayat ini sudah memadai di mana faedah yang dapat diambil dari ketiga-tiga ayat ini cukup banyak.

Antara faedah yang dapat kita sebutkan;


  • 1. Kewajipan taubat. 


Seperti mana firman Allah
,وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا
(dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah). 

para Ulama menjelaskan bahawa sekiranya ada perintah dari Syarak sama ada dari Al-Quran atau Hadis, bererti hukumnya adalah wajib.

Jadi apabila Allah mengatakan bertaubatlah kamu sekalian, itu merupakan satu perintah dan perintah membawa makna wajib. Maka hukum bertaubat adalah wajib.


  • 2. Taubat menjadi kunci kejayaan. 


Seperti mana Allah berfirman
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
َ(semoga kamu berjaya). 

Jadi sesiapa yang ingin tahu apa kunci kejayaan untuk hidupnya di dunia apalagi di Akhirat, jawapannya antara lain adalah dengan bertaubat.


  • 3. Jangan berputus harapan dari rahmat Allah 


walau sebanyak dan sebesar mana pun dosa yang pernah dilakukan. Walau apapun maksiat yang kita lakukan, dari sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya, baik perkara-perkara maksiat, bidaah, khurafat yang mungkin selama ini kita amalkan dan kita percaya, jangan berputus harapan bahawa pintu taubat terus terbuka.

Bahkan walaupun perkara-perkara kufur atau syirik sekalipun, misalnya orang kafir yang menyembah selain Allah, mensyirikkan Allah, tentu sahaja dia juga boleh bertaubat.

Ini kerana Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوب
َ جَمِيعًا
(Sesungguhnya Allah mengampunkan kesemua jenis dosa-dosa). 

Tidak ada dosa yang dikecualikan dari pengampunan Allah. Jadi janganlah berputus harapan dari mendapat keampunan daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


  • 4. Sifat orang beriman adalah sentiasa mengawasi dirinya, memerhatikan tindak tanduknya, atau secara ringkasnya sentiasa bermuhasabah. 


Firman Allah, maksudnya: 

“Dan mereka yang apabila melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri mereka, mereka ingat kepada Allah.” 

Ingat kepada Allah maknanya sentiasa muhasabah.Dia tidak sibuk tentang orang lain, dia lebih pentingkan dirinya kerana dia bertanggung jawab ke atas dirinya dulu sebelum orang lain. Dia sentiasa muhasabah kerana dia mengetahui, yakin dan percaya bahawa sehebat mana pun dirinya pasti dia ada kesalahan dan kesilapan

seperti mana disebut dalam hadis Nabisallallahu ‘alaihi wasallam

,كُلُّ بَنِي آدَم خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ“

Setiap anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat.”(Hasan. Riwayat Ahmad)

Ini adalah sifat orang yang beriman kerana orang yang sesat lagi menyimpang sifatnya terbalik sama sekali. Kita perhatikan apa sifat orang menyimpang, semoga kita tidak tergolong dalam orang yang mempunyai sifat ini.

Firman Allah dalam Surah Al-Kahf ayat ke-103 hingga 104

,قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِاْلأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا“

Mahukah kalian kami ceritakan tentang mereka yang telah rugi di dalam amal perbuatan mereka? Iaitu mereka yang telah sesat lagi menyimpang dalam usaha mereka semasa hidup mereka di dunia sedang mereka menyangka apa yang mereka lakukan itu adalah baik.”(Surah Al-Kahfi. 18: 103-104)

Ini sifat orang-orang sesat. Adakah orang sesat lagi menyimpang mengaku bahawa mereka sesat? Bahkan terbalik, semua orang yang sesat lagi menyimpang mengatakan bahawa apa yang mereka buat adalah betul. Bahkan mereka mengatakan apa yang mereka buat itu baik. Ini biasa kita dengar.Sedangkan realitinya ia tidak baik kerana ia menyalahi Syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah sifat orang yang tidak sedar diri, tidak sedar akan kesalahan dan dosa yang mereka lakukan. Kalau tidak sedar, adakah harapan untuk dia bertaubat? Jauh sekali kerana dia merasakan apa yang dia buat itu betul.

Inilah yang dapat kita lihat pada pelaku bidaah secara khasnya. Mereka menyangka apa yang mereka lakukan adalah baik-baik belaka.


  • 5. Orang yang beriman antara sifatnya apabila melakukan salah silap, dia akan cepat ingat kepada Allah dan bertaubat kepada Allah. 


Ini kerana orang yang beriman mengetahui bahawa salah silap yang dilakukan itu perlu kepada taubat dan taubat yang dilakukan itu tidak lain dan tidak bukan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dia hanya bertaubat kepada Allah dan sama sekali dia tidak akan kembali kepada selain Allah.Dia tidak akan meminta keampunan daripada mana-mana Syaikh atau wali, dia tidak akan meminta keampunan daripada mana-mana orang yang telah mati, nenek moyang atau sesiapa. Dia tidak akan mendatangi mana-mana perkuburan untuk meminta keampunan.

Jika orang Kristian Katolik ada confession,di mana seseorang itu masuk ke dalam sebuah bilik, paderi di sebelah, dia menceritakan dosanya dan paderi itu pun mendengar, kemudian dosanya pun diampunkan, tetapi tidak ada praktik sebegitu dalam Islam. Tidak ada mana-mana Ustaz, ulama dan sebagainya yang dapat mengampunkan dosa sesiapa kerana itu hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.Bahkan Nabi atau Rasul sekalipun tidak akan mempunyai kuasa untuk mengampunkan dosa sesiapa pun.

Kita sedia maklum bahawa Nabi sendiri tidak dapat menyelamatkan bapa saudaranya.

  • 6. Orang yang beriman tidak akan terus menerus dalam melakukan dosa dan salah silap. 


Sebaliknya dia akan cepat-cepat kembali ke pangkal jalan apabila menyedari kesalahannya. Dia tidak akan terus melakukan kesalahan itu; baik maksiat, bid’ah, khurafat, apatah lagi kufur dan syirik. Sebaliknya dia cepat-cepat meninggalkannya, berhenti daripadanya dan berlepas diri daripadanya.

Maka perlu kita ingat, kalau kita sudah sedar sesuatu kesalahan di mana sebelum itu mungkin kita sangka betul, kita kena cepat berlepas diri daripadanya.

Contohnya muzik, bahkan ada satu istilah iaitu muzik Islam.Kita telah tekankan banyak kali bahawa tidak ada istilah muzik Islam seperti mana tidak ada istilah syaitan Islam.

Muzik adalah alunan Syaitan, seperti mana Al-Quran adalah Kalamullah. Tidak boleh disamakan antara Al-Quran dengan muzik. Al-Quran itu daripada Allah, muzik itu daripada Syaitan. Al-Quran itu pahala, muzik itu dosa. Tidak ada istilah dosa Islam, tidak ada istilah Syaitan Islam, maka tidak ada istilah muzik Islam.

Perkara-perkara bidaah; kalau sebelum ini kita jahil, tidak tahu, tetapi pada hari ini kita sudah tahu, contohnya yasinan, tahlilan, talqin, marhaban, barzanji, dan macam-macam lagi perkara bidaah, kalau kita sudah sedar bahawa ini semua tidak boleh dan bukan datangnya dari ajaran Islam, tanggung jawab kita adalah jangan kita main-main lagi. Jangan kita kata “aku duduk je” dalam majlis bidaah dan seumpamanya.

Siapa yang memberi keamanan kepada engkau bahawa rumah itu tidak akan runtuh ke atas engkau, sedang engkau berada di majlis yang dimurkai oleh Allah. Majlis-majlis seperti ini sudah tentu tidak diredhai oleh Allah. Maka kalau dia sudah tahu, dia kena cepat-cepat berhenti dan berlepas diri daripadanya.

CARA BERTAUBAT DAN BERLINDUNG DARI DOSA



  • 1.Jika dosa yang dilakukan itu adalah akibat dari kejahilan dan kealpaan, kerana tidak tahu bahawa ianya dosa, atau sebelum itu dia menyangka ianya baik, maka cara bertaubat daripadanya adalah dengan menuntut ilmu. 


Adapun sekiranya dosa yang dilakukan itu adalah kerana tertewas dengan nafsu syahwat atau kerana terikut dengan hawa nafsu, cara bertaubatnya adalah dengan bersabar dan mengharapkan pahala dari kesabaran itu.

Lihat bagaimana Syarak memelihara seseorang itu dari terjebak dalam kancah dosa atau maksiat. Syarak antara lain menuntut supaya seorang itu berwuduk, ataupun solat, ataupun berpuasa. Seperti mana dalam hadis di mana seorang itu kalau hendak menghindari dirinya dari bertindak atas kemarahan yang tentunya akan membawa kepada dosa, Syarak menuntut supaya dia berwuduk.Solat juga mampu mengekang seseorang itu dari terjebak kepada dosa.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

,وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ“

Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan solat.”(Surah Al-Baqarah, 2: 45)

Begitu juga dalam ayat yang lain, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

,إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ“

Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.”(Surah Al-Ankabut: 45)

Ini semua untuk mengelakkan kita dari terjebak ke dalam kancah dosa dan juga maksiat.


  • 2. Berlindung dengan Allah. 


Ini kerana barangsiapa yang mencari perlindungan dengan Allah di mana dia kembali kepada Allah, tentu sahaja Allah akan membantu dan menolongnya untuk menewaskan dua musuh ketatnya yang sentiasa berdamping dengannya untuk memusnahkan dirinya; iaitu nafsu dan juga Syaitan.

Seperti mana firman Allah

,إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ“

Kerana sesungguhnya nafsu itu sentiasa mendorong kepada kejahatan.”(Surah Yusuf, 12: 53)

Seperti kita sedia maklum, syaitan juga adalah musuh ketat manusia. Jadi bagaimana kita hendak berlindung daripada dua musuh ini adalah dengan kembali kepada Allah seperti mana firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat ke-101

,وَمَن يَعْتَصِم بِاللهِ فَقَدْ هُدِىَ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ“

Dan barangsiapa yang berlindung dengan Allah, sungguh dia diberi petunjuk kejalan yang benar.”(Surah Ali Imran, 3: 101)

  • 3. Perlu ada perasaan takut bahawa akan dipercepatkan kepadanya balasan perbuatan dosanya itu di dunia; 



iaitu dia mungkin diharamkan dari memperoleh rezeki kerana dosa yang dilakukan, atau ditimpa kemiskinan dan penyakit sekiranya dia terus menerus melakukan perbuatan dosanya itu.


  • 4. Memperelokkan makan minumnya, 


iaitu hanya menjamah makan dan minuman yang halal. Ini sangat penting dan Alhamdulillah masyarakat kita memberi kepentingan pada perkara ini, mereka sentiasa memastikan adanya tanda halal pada makanan. Namun ini tidak menghalang kita untuk terus memperkemaskan dan menjaga perkara ini.

Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam menyebut

,ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ“

Seorang lelaki yang dalam perjalanan jauh (bermusafir) sehingga rambutnya menjadi kusut dan badannya berdebu (tertekan dan kesusahan), dia mengangkat kedua tangannya ke langit lalu berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan rezekinya dari sumber yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?”(Riwayat Muslim)

Ini doa secara umumnya, maka begitu jugalah dalam kita hendak bertaubat. Bagaimana kita hendak meminta supaya Allah menerima taubat kita dan mengampuni dosa kita kalau kita terus menerus bergelumang dalam dosa, menjamah makanan dan minuman yang haram, pakaian haram, dan sumber rezeki juga haram.


  • 5. Menjaga dengan siapa kita berkawan dan bersahabat. 


Kita perlu beri perhatian pada perkara ini kerana saya melihat adanya kelalaian dalam  perkara ini secara khasnya. Perlunya kita menjauhkan diri kita dari teman-teman yang buruk. Ini kerana banyak keadaan di mana teman-teman kita inilah yang membawa kita kepada dosa atau membuat kita terus di dalam dosa.

Akibat tersalah memilih kawan, akibat duduk dengan kumpulan yang tidak baik membuatkan kita terjebak dengan dosa dan sehingga kita terus menerus di dalam dosa kerana kita mengekalkan kawan-kawan yang tidak baik ini.

Ini seperti mana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

,مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة“

Permisalan teman yang baik dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang besi. Adapun penjual minyak wangi, sama ada dia akan menghadiahkan kamu wangiannya, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang besi, sama ada dia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang busuk.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Maka perhatikan teman kita, adakah dia seperti penjual minyak wangi atau adakah dia seperti tukang besi.

Penting bagi kita menjaga dengan siapa kita bergaul. Adakah kita bergaul dengan orang-orang yang baik, orang saleh, orang sunnah, atau adakah kita bergaul dengan orang-orang yang tidak baik, orang-orang yang buruk, orang-orang yang melakukan maksiat, atau orang-orang yangmelakukan bid’ah, atau Khawarij.

Dari hadist yang disebutkan, dapat dibuat satu kesimpulan bahawa seseorang itu mudah terpengaruh dengan persekitarannya. Sekiranya persekitarannya baik, dia akan mendapat faedahnya. Sepertimana kalau persekitarannya buruk, kawan-kawannya buruk, kampung halamannya buruk, kawasan tempat tinggalnya buruk, tidak ada masjid contohnya – duka citanya ini banyak berlaku di kawasan orang kaya-kaya.

Rumah besar-besar, kawasannya luas, tetapi masjidnya tidak ada

.وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً“

Dan mereka menyangka bahawa mereka sedang hidup dengan sebaik-baiknya.”(Surah Al-Kahfi, 18: 104)

Syarak menitik beratkan persekitaran. Oleh kerana itu, Syarak turut menegah kita meniru orang kafir,

seperti mana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sabda Nabisallallahu ‘alaihi wasallam

,وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ“

Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia tergolong daripada mereka.”(Sahih. Riwayat Ahmad)

Maka kalau seseorang itu menyerupai orang kafir, Rasulullah berkata dia tergolong daripada kaum itu.Na’uzubillah.

Di situ terdapat tegahan dan larangan dari kita menyerupai orang kafir sama ada dari segi tingkah laku, tatacara, bahkan pakaian sekalipun kita perlu berhati-hati.

Barangkali ada yang bertanya apa masalahnya? Kita katakan, ia bermula secara zahir, tetapi akan memberi kesan kepada hati.

Barangkali pada mulanya kita menyerupai mereka dari segi tingkah laku, contohnya orang kafir apabila bertemu sesama mereka mengucapkan“Hi! Hello!”kita pun meniru mereka, melupakan memberi salam dan mengucapkan Hi, Hello, Good Morning,Selamat Pagi dan sebagainya menyerupai amalan orang kafir. Ia bermula dengan perkara sekecil itu tetapi akhirnya akan terkesan dalam jiwa.

Pada mulanya dia menyerupai orang kafir secara zahir, tetapi percayalah, kalau dia tidak bertaubat daripadanya, lambat laun dia akan menyerupai orang kafir secara batin. Dia menyerupai orang kafir seperti mana orang kafir.

Begitu juga Syarak melarang orang Islam untuk tinggal di negara Kafir. Hal ini seperti mana hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan

,أَنَا بَرِيءٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ مُقِيمٍ بَيْنَ أَظْهُرِ الْمُشْرِكِينَ“

Aku berlepas diri daripada semua orang Islam yang tinggal bersama-sama dengan orang-orang musyrikin.”(Sahih. Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)

Hadis ini sangat jelas, tidak ada ruang untuk takwil. Ini sangat penting dan sangat bahaya kerana dukacitanya kita melihat ramai yang mengambil mudah hal ini.

Berapa ramai orang Islam tinggal di negara orang kafir, dengan gembiranya lagi.

Kenapa dilarang umat Islam tinggal di negara kafir?
Sebabnya sama; kerana persekitaran akan memberi kesan kepada seseorang itu.Maka akhirnya kita melihat rata-rata orang Islam yang tinggal di negara orang kafir adakah masya Allah mereka menjadi orang-orang saleh belaka?

Jangan kita lihat pada minoriti. Dari persoalan kita, apa jadi kepada majoriti orang Islam yang tinggal di negara orang kafir? Adakah janggutnya panjang, memakai jubah, kopiah, wanitanya pula memakai purdah, jubah, anak-anaknya pula menghafal Al-Quran, adakah begitu?Jangan kita tipu diri kita. Majoriti mereka terbalik.

Sekali pandang nampak sama, si Ali sama dengan si John. Kita tidak tahu hendak bezakan. Kita hendak beri salam pun kita tidak tahu orang itu Islam atau bukan Islam. Ini realitinya.Begitu juga Syarak menegah daripada duduk bersama dengan orang-orang yang sesat lagi menyimpang.

Hal ini sebagaimana yang dinyatakan dalam Surah Al-An’aam ayat ke-68. Allah berfirman

,فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ“

Dan janganlah kamu terus duduk bersama kaum yang zalim setelah datang kepadamu peringatan.”(Surah Al-An’aam, 6: 68)

Ini juga perlu menjadi peringatan kepada kita khususnya kepada kita yang cinta kepada Sunnah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,yang ingin mendokong sunnah Nabi dan menjauhi perkara-perkara khurafat, bidaah dan sebagainya.

Maka kalau kita sudah tahu bahawa perkara ini dilarang dalam Syarak, perkara ini maksiat, perkara ini bid’ah, bercanggah dengan Sunnah Nabi, maka jangan sama sekali kita ambil mudah lagi. Jangan kita duduk juga dalam majlis tahlilan. Jangan kita masih lagi memberi alasan “aku tak tahlil, aku duduk je”. Untuk apa kamu duduk, adakah untuk mendapat berkat? Hendak ambil hati? Ambil hati siapa? Adakah kita ingin mengambil hati orang-orang bid’ah dan menarik kemurkaan Allah? Adakah kita sanggup buat begitu? Kerana apa yang pasti, Allah memurkai majlis-majlis yang seperti ini, halaqah-halaqah yang seperti ini.

Sekarang ada halaqah-halaqah baru; halaqah Ya Hanana, Ya Banana. Ini apa? Mana ada majlis-majlis seperti ini (dalam Islam). Apa yang pasti majlis-majlis seperti ini bukan majlis zikir, tetapi lebih kepada majlis-majlis nyanyian dan joget yang dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apakah kita masih lagi mampu merasa aman untuk duduk di dalam majlis-majlis seperti ini? Dikhuatiri tidak semena-mena kita terikut-ikut dengan apa yang dinyanyikan kerana betapa mudahnya kita terkesan dengan persekitaran.

Dukacitanya, manusia tidak mengambil perhatian tentang hal ini. Dia menjaga persekitaran, tetapi persekitaran zahir semata. Kita semua setuju bahawa tidak ada siapa yang hendak duduk dengan pecandu narkobe kerana khuatir nanti kita pun jadi pecandu.

Ini kita faham. Sedangkan mudaratnya tidak lebih daripada mudarat fizikal. Adapun mudarat kepada spiritual, akidah, agama, dan akhlak, kita tidak memberi kepentingan. Sedangkan tentu sahaja mudarat agama jauh lebih bahaya daripada mudarat fizikal seperti bergaul dengan  pecandu narkoba.


  • 6. Berlindung dengan Allah dari Syaitan yang direjam seperti mana dalam surah Al-Fussilat ayat ke-36


,وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ“

Dan jika engkau dihasut dengan hasutan syaitan maka hendaklah engkau meminta perlindungan Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Surah Al-Fussilat, 41: 36)

TIDAK ADA SOLAT SUNAT TAUBAT


Tidak ada istilah solat sunat taubat, seperti mana tidak ada istilah solat hajat. Kerana apa yang pasti, para sahabat seperti mana dalam kisah Ka’ab bin Malik dan dua rakannya yang tidak menyertai Rasulullah dalam peperangan Tabuk, mereka bertaubat dan apa yang pasti Rasulullah tidak menyuruh mereka melakukan solat sunat taubat.

Taubat itu adalah dengan kita meminta keampunan daripada Allah secara umum. Tidak ada kaedah-kaedah tertentu atau waktu-waktu tertentu yang dikhaskan. Walau bagaimanapun ada waktu-waktu yang mustajab di mana dia boleh mengambil kesempatan dari waktu-waktu mustajab itu untuk bertaubat; seperti ketika sujud, sepertiga malam yang terakhir, hari Jumaat, dan seumpamanya.

TANDA-TANDA TAUBAT DITERIMA


Perlu kita ketahui bahawa taubat tidak cukup hanya dengan melafazkan dan meminta taubat daripada Allah. Sebaliknya, taubat itu dianggap sebagai taubat yang benar apabila disusuli dengan tindakan-tindakan yang perlu diambil bagi menunjukkan seseorang itu benar-benar telah bertaubat.Maka kita lihat, apakah tandanya bahawa taubat seseorang itu diterima;


  • 1.Setelah bertaubat, seseorang hamba itu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. 


Ini tanda yang paling kuat dan jelas. Sesudah bertaubat, keadaan orang itu berubah. Kalau sebelumnya dia melakukan maksiat, setelah taubat dia menjadi orang yang saleh. Kalau sebelumnya dia melakukan bidaah, sekarang dia melakukan perkara sunnah. Kalau sebelumnya dia melakukan perkara khurafat atau kufur dan syirik, sekarang dia mempraktikkan Tauhid dalam ertikata yang sebenarnya.


  • 2. Terus diselubungi rasa takwa dan takut terhadap dosanya dan tidak pernah merasa aman dari siksa Allah walau sekelip mata. 


Jangan timbul perasaan merasa cukup dengan taubat yang dilakukan, atau jangan terlintas dalam fikiran bahawa aku sudah bertaubat maka habis cerita. Seolah-olah taubat itu pasti sudah diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita bertanya, dari mana datang keamanan itu?
Apakah kita pasti bahawa taubat kita telah diterima?
Tidak ada sesiapa yang boleh menjamin dan berkata kepada kita “Ya, taubat engkau telah diterima.” Maka kerana itu, merasa aman dengan taubat yang dilakukan perlu kepada taubat.

Kerana perasaan seperti itu sendiri merupakan satu dosa.


  • 3. Berhenti dan berlepas diri dari dosa yang dilakukan kerana penyesalan dan rasa takut. 


Dia tidak mengulanginya lagi dan menyesal dengan dosa yang dilakukan itu. Dia merasa sedih dengan apa yang telah dilakukan dan berharap dia tidak pernah melakukan dosa itu.


  • 4. Lembut hatinya setelah bertaubat. 


Hatinya merasa lunak dan merasa hampir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

DEFINISI TAUBAT NASUHA


Taubat Nasuha adalah satu istilah bahasa Arab bahkan disebut dalam Al-Quran.

Nasuha berasal dari kalimah yang sama dengan ‘Nasihat’ yang maknanya bersih, jujur lagi benar. Taubat Nasuha bererti taubat yang benar lagi jujur, bukan kerana sebab yang lain tetapi semata-mata kerana hendak bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal ini disebut dalam Surah Al-Tahrim ayat ke-8

,يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ“

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat Nasuha (taubat yang benar). Semoga dihapuskan dari kamu dosa-dosa kamu dan kamu dimasukkan ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”(Surah Al-Tahrim, 66: 8)

InsyaAllah, moga-moga kita tergolong di dalam golongan yang apabila melakukan dosa mereka bertaubat dan moga-moga taubat kita adalah taubat Nasuha, dan kita meminta daripada Allah semoga Allah menerima taubat kita dan insyaAllah kita tergolong di dalam golongan yang terselamat dari api Neraka di Hari Akhirat kelak dan terus masuk ke dalam Syurga

.وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
















Suami Adalah KUNCI SURGA Bagi Istri





Hukum Istri Pergi Meninggalkan Rumah dan Melawan Suami dalam Islam

Suami tidak perhatian, sakit hati dengan perkataan atau perbuatan suami, penghasilan kurang, suasana rumah tidak menyenagkan biasanya dijadikan alasan untuk melegalkan atau membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan suaminya dengan pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, ortu dll) dengan harapan dapat menyelesaikan masalah atau hanya memberi pelajaran kepada suami agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Tidakan isteri meninggalkan suami ini sering dianggap ringan atau sepele oleh sebagian wanita yang tidak mengerti hukum islam tapi jika tindakan ini dilakukan terhadap seorang pria muslim yang paham hukum agama akan sangat fatal dan berat akibatnya karena agama Islam melarang dengan keras hal tersebut.

Isteri meninggalkan rumah tidak akan menyelesaikan masalah justru akan memperberat masalah, suami akan mempunyai kesan istri lari dari tanggung jawab kewajiban sebagai isteri, membuat suami menjadi sakit hati sehingga menjadi ringan untuk menceraikannya serta menambah fitnah bagi diri sendiri dan suaminya.

Apalagi jika isteri pergi meninggalkan rumah karena dimarahi suami yang menasehatinya sungguh sangat berdosa karena perbuatan isteri ini akan di laknat oleh Allah dan malaikat pun memarahinya (lihat Hadist Riwayat Abu Dawud dibawah) .

Setan selalu berusaha untuk membujuk dan mengajak manusia untuk berbuat sesuatu yang tidak diridhoi Allah dan rasulnya. Setan bernama Dasim tugasnya membujuk seorang isteri agar tidak taat kepada suami dan mempengaruhi seorang isteri agar pergi meninggalkan rumah dengan berbagai alasan untuk membenarkan perbuatan diatas meskipun sudah jelas bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh Quran dan Hadist.

Alasan sakit hati karena perbuatan / perkataan suami, yang kadang dijadikan alasan isteri untuk membenarkan tindakan meninggalkan rumah dan suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yang kadang menjadikan seorang isteri semangat meninggalkan suami meskipun tidak semuanya demikian.

Pada Intinya seorang isteri tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya, jadi meskipun dinasehati dan kurang diperhatikan suami saat isteri dalam keadaan sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Allah .

Orang sakit kurang makan bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa apapun alasannya. Begitu juga sakit yang diberikan oleh Allah kepada seorang isteri sebagai pemberi peringatan dari Allah bukan berarti seorang istri boleh menyakiti hati suami dengan pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan suaminya.

Istri yang pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di tempat lain dan meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sedangkan suami tidak ridho apapun alasannya, bagi wanita yang mengerti hukuman Allah sangat berat pasti akan sangat menyesal dan tidak akan pernah berani satu kalipun melakukannya karena jika seorang Isteri pergi meninggalkan rumah dan suaminya artinya :

1. Isteri tersebut bukan seorang wanita yang baik .

Isteri meninggalkan suami atau pergi tanpa izin suami bukanlah termasuk golongan wanita yang baik karena isteri yang baik akan menghormati pemimpinnya (suaminya).

Pemimpin rumah tangga dalam Islam adalah suami bukan Isteri karena Suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi dari isterinya. dan yang paling penting adalah suami telah memberi makan maupun tempat tinggal bagi isterinya jadi sudah sewajarnya jika isteri berkewajiban untuk taat pada suaminya selama suami menyuruh dalam kebaikan (bukan kemaksiatan)

Firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 34 dan Al Baqoroh ayat 228:

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS. An-Nisa 34)

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.
Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“SuratAl Baqoroh ayat 228

Seorang isteri yang pergi meninggalkan rumah tanpa izin suami dengan alasan apapun dan dalam kepergiannya tidak bermaksiat pun tetap saja termasuk wanita tidak baik (pembangkang) apalagi jika dia pergi dengan berpakaian yang tidak sopan seperti wanita pada jaman Jahiliyah

Dan Surat Al Ahzab ayat 33yaitu :
Menetaplah di rumah kalian( para wanita ), dan jangan berdandan sebagaimana dandanan wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan patuhilah ( wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya.

Sabda Nabi SAW :
“Barangsiapa yg taat kepadaku maka ia telah taat kepada ALLAH, dan barangsiapa yg tidak taat kepadaku maka berarti tidak taat kepada ALLAH. Barangsiapa yg taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa yg tidak taat kepada pimpinan (islami) maka berarti ia telah tidak taat kepadaku.”HR Bukhari,kitab al-Jihad, bab Yuqatilu min Wara’il Imam, juz-IV,hal.61

Jika seorang suami karena suatu hal (Penghasilan kurang, PHK, Kecelakaan dll) suami menjadi kurang / tidak dapat memberikan kewajibannya terhadap isteri bukan berarti isteri boleh meninggalkan suami /rumah, karena memang tidak ada hukum Islam yang membolehkan seorang Isteri meninggalkan suami tanpa izin karena faktor tersebut2.

Isteri meninggalkan rumah tanpa izin suami akan dilaknat oleh Allah dan dimarahi oleh para malaikat.

Sabda Rasullulah SAW :
”Hak suami terhadap isterinya adalah isteri tidak menghalangi permintaan suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung unta , tidak berpuasa walaupun sehari kecuali dengan izinnya, kecuali puasa wajib.Jika dia tetap berbuat demikian, dia berdosa dan tidak diterima puasanya. Dia tidak boleh memberi, maka pahalanya terhadap suaminya dan dosanya untuk dirinya sendiri.Dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya kembali , sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim.” (Hadist riwayat Abu Daud Ath-Thayalisi daripada Abdullah Umar)

3. Isteri meninggalkan suami sama saja dengan menjerumuskan dirinya sendiri ke neraka karena suami berperan apakah isterinya layak masuk surga atau neraka.

Isteri pergi meninggalkan suami artinya dia tidak taat kepada suaminya padahal jika seorang isteri tahu bahwa taat pada suami bisa mengantar dia ke surga pastilah dia akan menyesal melakukan hal itu sesuai dengan hadist Rasullullah SAW :
Dari Husain bin Muhshain dari bibinya berkata:“Saya datang menemui Rasulullah SAW. Beliau lalu bertanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” Saya menjawab: “Ya”. Rasulullah SAW bertanya kembali: “Apa yang kamu lakukan terhadapnya?” Saya menjawab: “Saya tidak begitu mempedulikannya, kecuali untuk hal-hal yang memang saya membutuhkannya” . Rasulullah SAW bersabda kembali: “Bagaimana kamu dapat berbuat seperti itu, sementara suami kamu itu adalah yang menentukan kamu masuk ke surga atau ke neraka”(HR. Imam Nasai, Hakim, Ahmad dengan Hadis Hasan).

4. Memusuhi suami sama saja dengan memusuhi Allah.

Seorang isteri yang meninggalkan suami dan memusuhi suaminya padahal suami baik pada isterinya. Sangatlah tidak mungkin masuk surga karena Bagaimana mungkin seorang isteri berharap masuk surga jika Allah memusuhinya. Bahkan jika sampai suami terluka hati / fisiknya maka Allah dan Rasullullah SAW akan memisahkan diri dari isteri tersebut.

Hal ini dijelaskan dalam Hadist Rasullullah SAW :
“Tidaklah istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dengan mata yang berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tidak memusuhimu, jika suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan Rasul)”.HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.

5. Isteri meninggalkan suami tidak ada nafkah baginya dan layak mendapat azab.

Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akan kecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu, penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir dan Fiqh dari Harran, Turki yaitu Ibnu Taimiyah sampai berkata:
“Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan pakaian”.Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar dari rumah suaminya kecuali dengan ijinnya (suami),Dan apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ia layak mendapat adzab.”

Ibnu Taimiyah (1263-1328) adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ia pernah berkata:
”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”

6. Taat kepada suami pahalanya seperti Jihad di jalan Allah

Jika seorang isteri taat kepada suaminya serta tidak pergi meninggalkan suami maka pahalanya sama dengan jihad di jalan Allah.
Perhatikan hadist berikut:
Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasullullah SAW lalu berkata :
“Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya.

Jadi akan sangat tidak mungkin bagi seorang isteri yang mengaku mengerti hukum agama Islam tapi pergi meninggalkan tanggung jawab sebagai isteri meninggalkan suaminya dari rumah.

Oleh karena itulah sangatlah penting untuk memilih istri yang mengerti akan hukum agama dan memilih isteri itu bukan karena kecantikan atau hartanya tapi dipilih karena agamanya agar selamat tidak terjerumus kedalam panasnya Api neraka.

Sabda Rasullullah SAW :
“Wanita itu dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. maka pilihlah agamanya agar kamu selamat”Hadist Shahih Bukhari.

“Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah isteri yang baik (sholehah) ”Hadist Shahih Muslim.

Lebih mulia seorang wanita memberi nasehat atau berbicara dari hati ke hati dengan suami bukan kepada orang lain jika terjadi ketidakadilan pada dirinya daripada langsung pergi meninggalkan suaminya . Seorang isteri yang benci terhadap suaminya dan memang berniat meninggalkan suami supaya di cerai dan kemudian berharap memperoleh pasangan pengganti atau sudah ada pengganti yang lebih baik menurut dirinya, jelas sekali wanita itu digoda setan agar wanita ini melihat lelaki lain lebih menarik dari suaminya sehingga timbul rasa bosan, cekcok dll dan akhirnya berbuntut pada perceraian.

Allah SWT telah mengingatkan kita agar tidak membenci atau menyukai sesuatu padahal kita tidak tahu rahasia dibalik itu, dalam Al Baqoroh ayat 216:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

Saya lanjutkan, Usaha setan bisa dikatakan sukses besar bila berhasil menjadikan wanita itu cerai dan berpredikat janda karena wanita ini akan lebih mudah digoda sebab tidak ada yang menjaganya (suami) .

Wanita ini akan merasa bebas tidak ada ikatan, lebih nyaman karena tidak ada yang mengontrol (suami), selanjutnya jika tidak kuat imannya (kebanyakan tidak kuat) akan timbul banyak fitnah dan dosa bagi wanita itu di kemudian hari.

Godaan setan akan lebih kuat pada saat janda karena faktor alami kebutuhan batin selain itu akan banyak lelaki yang merayu yang memanfaatkan kondisi janda sehingga menyeret wanita itu dalam lembah dosa yang tiada berkesudahan sampai wanita itu sadar jika suatu saat sakit atau sudah berumur tidak ada yang menemani sampai meninggal.

Wanita janda lebih mudah menjaga dirinya pada saat dicerai pada umur 40tahun keatas. Jika masih dibawah itu jangan tanya… janda bok…

Pernikahan adalah hal yang suci melibatkan keluarga, handai taulan dan tetangga jadi tidak sepantasnyalah jika seorang isteri meninggalkan suaminya untuk alasan emosi pribadi dengan meninggalkan perasaan kebahagiaan keluarganya sendiri atau keluarga pasangannya.

Atas kehendak Allah, rezeki yang lebih bisa diberikan pada isteri bukan pada suami, jadi janganlah menjadi tinggi hati jika suatu saat rezki isteri melebihi suami, merasa lebih bermanfaat dari suami, merasa bisa hidup sendiri dan dapat mengatasi sendiri segala hal, tidak mau diatur sehingga tidak patuh kepada suami.

Inilah tanda-tanda kehancuran suatu kapal pernikahan karena ada 2 nahkoda yang mengendalikan kapal dengan arah berlawanan. Kapal Pernikahan akan bisa selamat sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah yang disepakati dan diusahakan bersama.

Bagaimanapun juga tujuan hidup akan lebih mudah dicapai jika ada keharmonisan sejati yang hanya dapat dicapai dalam suatu keluarga yang lengkap ada suami.

Harta yang dibanggakan dan dikumpulkan bisa hilang dalam sekejab (kebakaran, tsunami dll) tapi mempunyai suami atau isteri yang sholeh adalah harta tidak ternilai yang tidak akan hilang kecuali mati.

Oleh karena itulah peran isteri terhadap suami sangat besar dalam mengarungi samudera kehidupan agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat segera tercapai sehingga Allah pun akan memberi pahala yang besar untuk isteri yang taat dan patuh kepada suaminya

Banyak Hadist yang menjelaskan pahala seorang Istri yang taat pada suaminya :
”Jika seorang isteri itu telah menunaikan solat lima waktu dan berpuasa pada bulan ramadhandan menjaga kemaluannya daripada yang haram serta taat kepada suaminya,maka dipersilakanlah masuk ke syurga dari pintu mana sahaja kamu suka.”(Hadist Riwayat Ahmad dan Thabrani)

”Sesungguhnya setiap isteri yang meninggal dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan masuk syurga.”(Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)

Jika isteri memang tidak taat kepada suaminya,setelah dinasehati secara halus, berpisah ranjang dan dinasihati secara keras tidak berhasil maka renungkanlah :

Pikirkanlah kembali apakah wanita ini cocok dijadikan pasangan / isteri bagi pria beriman, dan dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri dan keluarga, ikhlaskan saja wanita ini jika ingin berpisah mungkin jodohnya adalah sesuai dengan apa yang di firmankan Allah diatas.

Nasehatilah isterimu dengan sabar dan penuh cinta kasih, minta maaflah kepada isteri jika menyakiti hati isteri, bagaimanapun juga mutiara yang kotor jika digosok tiap hari akan menjadi berkilauan. Hasilnya mutiara ini bisa benar-benar menjadi perhiasan dan surga dunia bagimu.

Ingatlah isterimu bukanlah Siti Khadijah yang baik, taat dan penuh cinta kasih pada suaminya,Istrimu adalah wanita jaman sekarang yang butuh bimbingan untuk menjadi wanita yang solehah.













.

Friday, 23 October 2015

Mudahnya Bagi Seorang Istri Mencapai Surga












Abdullah bin Mas`ud mendengar sabda Rasulullah yang artinya :



Wanita mana saja yang mau diajak suaminya ke tempata tidur, lalu menunda nunda hingga suaminya tertidur maka ia dilaknat Allah""

Wanita mana pun yang cemberut dihadapan suaminya maka dia dimurkai Allah sampai ia tersenyum kepada suaminya, dan meminta keridhaannya""

Siapa saja wanita yang durhaka dihadapan suaminya melainkan ia berdiri dari kuburnya, mukanya menjadi hitam, dan wanita yang keluar rumahnya tanpa izin suaminya, maka ia dilaknat malaikat hingga ia kembali ""

Seorang istri yang keluar rumah tanpa seizin suaminya akan dilaknat segala sesuatu yang terkena sinar matahari hingga ikan-ikan yang ada di laut ""

Siapakah manusia yang lebih besar haknya dari istri.?Rasulullah SAW bersabda :"Suaminya" Aku bertanya lagi "Dan siapakah yang lebih besar haknya bagi seorang lelaki.?

Rasulullah SAW bersabda :"Tiga golongan manusia yang Allah tidak mau menerima shalatnya dan amal kebaikannya tidak di naikan ke langit, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali, wanita yang dimurkai suaminya hingga suaminya ridha, dan pemabuk hingga ia sadar""

Jika seorang istri berkata kepada suaminya," Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikanmu`, maka amalnya benar-benar terhapus"

Maksud dari hadist diatas adalah, jika seorang istri mengingkari suaminya, maka sebagai balasannya Allah akan melenyapkan segala amal kebaikannya serta merusak segala amal kebajikannya.Lebih dari itu, pahala Allah terhalang oleh ucapan buruk sang istri itu tentang suaminya, kecuali ia kembali mengakui segala kebaikan suaminya. 

Kalau memang ucapan sang istri itu benar, maka istri tidak boleh dicela sebagaimana ucapan budak kepada tuannya.

Begitulah menurut, Al-Zizi. Hadist tersebut di riwayatkan oleh Ibnu adiy dan Ibnu Asakir dari Aisiyah ra. 

Thalhah bin Ubaidillah ra. mendengar Rasulullah SAW bersbda :
"Wanita yang berkata kepada suaminya, "Aku tidak melihat kebaikanmu sama sekali, melainkam Allah Swt. memutuskan-rahmatnya kepadanya pada hari kiamat "

Rasulullah SAW bersabda :
"wanita yang meminta suaminya untuk menalak tanpa ada alasan yang mendesak, maka haram baginya bau surga, (HR. Ibnu Hibban, dan Al-Hakim dari Thazauban budak Rasulullah SAW )

Abu Bakar As-shiddiq ra. mendengar Rasulullah SAW bersabda :"Apa bila seorang wanita berkata kepada suaminya, "ceraikanlah aku ! "maka ia datang pada hari kiamat dimana mukanya tidak berdaging, lidahnya keluar dari kuduknya, dan terjungkir di kerak jahanam, sekali pun siangnya dia berpuasa dan malam harinya bangun salat selamanya.

Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya Allah tidak mau memandang wanita (istri) yang tidak mau bersyukur kepada suaminya,"

" Abu Hurairah ra.pernah mendengar Rasulullah SAW.bersbda :
"Andai kata seorang wanita itu mempunyai harta kekayaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman bin Dawud a.s. dan suminya memakan harta itu,lalu bertanya kepada suaminya,di mana hartaku ?Allah pasti melebur amal wanita itu empat puluh tahun. 

"Usman bin Affan ra. mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Andai kata wanita itu memiliki dunia seisinya dan membelanjakan semua hartanya untuk suaminya,kemudian ia mengungkit ungkit suaminya sesudah waktu lama,maka Allah melebur amalnya dan ia di halau bersama Qarun."

Rasulullah SAW bersabda :
‘Perkara pertama kali di nyatakan kepada wanita pada hari kiamat adalah salat dan suaminya,"

Rasulullah SAW bersabda :
"Perkara pertama kali di hisab (dihitung) pada hari kiamat bagi lelaki adalah salatnya, kemudian istrinya, dan budak yang di miliki, jika ia mempergauli mereka dengan baik dan berbuat baik kepada mereka, maka Allah berbuat baik kepadanya,dan yang pertama kali teliti bagi wanita adalah salatnya, kemudian hak suaminya."

Rasulullah SAW bersabda :
"Bagaimana sikap kamu terhadap suamimu?"
Jawabnya, `saya tidak mempersempit dan tidak sembrono dalam mengabdi kepadanya,

`Rasulullah SAW bersabda :
"Bagaimana sikapmu kepadanya, ingatlah! dia itu adalah surga dan nerakamu 

"Rasulullah SAW bersabda :
"Ada empat golongan wanita berada di surga dan empat lainnya di neraka.
Beliau lalu menyebutkan empat wanita yang masuk surga ;
*Pertama, 
wanita yang mampu menjaga diri,taat kepada Allah dan suaminya,serta wanita yang banyak anaknya.
*Kedua, 
wanita sabar dan menerima pemberian itu sedikit.
*Ketiga, 
wanita yang mempunyai rasa malu ,jika suaminya meninggalkannya pergi dia memelihara diri dan hartanya.Jika suaminya berada dirumah ia dapat mengekang lisannya (untuk tidak menyakiti suaminya).
*Keempat, 
Wanita yang di tinggal mati suaminya beserta anak-anaknya yang masih kecil.Lalu ia mengekang dirinya demi kepentingan untuk memelihara,mendidik dan berbuat baik kepada mereka.Serta ia tidak mau kawin lagi karena takut menyia nyiakan anak-anaknya.
Kemudian Nabi melanjutkan sabdanya :
"Adapun empat wanita yang berada di neraka adalah :
*Pertama, 
wanita yang jelek lisannya (ucapannya) terhadap suaminya, jika suaminya pergi ia tidak mau menjaga diri,dan jika suaminya berada di rumah ia menyakiti suami dengan ucapannya.
*Kedua, 
wanita yang membebani atau menuntut suaminya dimana suaminya tidak mampu untuk melakukannya.
*Ketiga, 
Wanita yang tidak menutup dirinya dari lelaki lain dan keluar dari rumahnya dengan dandanan yang menyolok.
*Keempat, 
Wanita yang sama sekali tidak mempunyai cita-cita kecuali hanya makan,minum dan tidur, ia juga tidak senang melakukan shalat, tidak mau taat kepada Allah dan RasulNya serta suaminya.
Maka wanita yang mempunyai sifat-sifat seperti itu adalah wanita terkutuk termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertobat "

Sa`ad bin Abi waqqash ra. mendengar Rasulullah bersabda :
"wanita yang tidak mau menghilangkan kesempitan suaminya maka Allah Swt.murka kepadanya dan semua malaikat malaikatnya "Diantara wanita yang masuk surga kelak adalah wanita yang mempunyai rasa malu, kalau di tinggal suaminya maka ia menjaga diri dan harta suaminya.

Dalam hal ini Salman Al-farisi ra. mendengar Rasulullah bersabda :
"Tidaklah seorang wanita yang memandang lelaki bukan suaminya dengan shahwat, melainkan kedua matanya dipaku pada hari kiamat 

"Abu Ayub Al -Anshari as. mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Allah Swt. menciptakan tujuh puluh ribu malaikat dilangit dunia, mereka mengutuk setiap wanita yang menyalahgunakan harta suaminya. Dan ia pada hari kiamat berkumpul bersama tukang-tukang sihir dan dukun peramal, sekalipun ia menghabiskan umurnya untuk berhidmat kepada suaminya ""Wanita yang mengambil harta suaminya tanpa seizin nya, ia akan memikul dosa seperti dosa tujuh ribu pencuri"

Termasuk wanita yang disurga adalah wanita yang ditinggal mati suaminya dengan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil sebagai anak yatim.Lalu wanita itu memelihara,mengasuh dan mendidik mereka dengan baik. Ia pun selalu bersikap baik terhadap anak-anaknya dan tidak akan kawin lagi karena khawatir menyia nyiakan anaknya"

Sehubungan dengan hal ini Rasulullah SAW. bersabda :"Setiap manusia diharamkan oleh Allah masuk surga sebelum aku, melainkan aku melihat kanaku tiba-tiba ada seorang wanita segera mendahului kepintu surga.Kataku, `Apa kelebihan wanita ini mendahului aku.? maka dikatakan kepadaku,`Hai Muhammad. inilah wanita cantik lagi baik.Dia punya anak-anak yatim, dia selalu sabar hingga anak-anak yatim itu hidupnya menjadi sempurna.`Akhirnya Allah menyanjung nyanjung wanita itu "

Dan di hadist diatas disebutkan adanya empat wanita yang masuk neraka, adalah wanita yang mulutnya sangat lancang terhadap suaminya, dan jika suaminya pergi ia tidak menjaga dirinya, sedangkan kalau suaminya dirumah ia selalu menyakiti hatinya.

Berkaitan dengan hal ini maka Umar bin Khathab mengataka bahwa Rasulullah bersabda yang artinya :
"Wanita yang mengeras suaranya terhadap suaminya, akan dilaknat oleh segala sesuatu yang terkena sinar matahari"

Selanjutnya adalah wanita yang selalu menuntut suaminya untuk memenuhi sesuatu yang diluar batas kemampuannya.

Abu Dzar ra. mendengar Rasulullah bersabda :
"Andaikata wanita itu beribadah seperti ibadah penduduk langit dan bumi, lalu ia menyusahkan suaminya dalam urusan nafkah, maka ia datang pada hari kiamat dimana tangannya terbelenggu pada lehernya, kakinya diikat, kejelekannya terungAisyahukanya luka luka, dan di gantungi para malaikat yang keras keras dan kasar kasar, mereka menjungkirkannya dineraka"

Yang ketiga yakni wanita yang tidak menutupi dirinya dari lelaki lain dan ia keluar dari rumahnya dengan berhias dan bersolek serta menampakan kecantikannya kepada lelaki lain"

Salama Al-Farisi mendengar Rasulullah bersabda yang artinya :
"Wanita yang berhias dan memakai harum haruman lalu keluar dari rumah suaminya tanpa seizin suaminya,ia berjalan benar benar dalam kemarahan dan kemurkaan Allah hingga ia kembali"

Rasulullah bersabda :
"Wanita yang melepas pakaiannya diluar rumahnya, yaitu memperlihatkan tubuhnya pada lelaki lain, maka Allah akan membedah tutup tubuhnya "(HR. Imam Ahmad, Thabrani, Ibnu Majah, Al Hakim,dan Al Baihaqi) 

Sebuah hadist yang diriwayatkan Al Hakim menyebutkan,datang seorang wanita kepada Nabi SAW.yang artinya :
"Anak paman saya melamarku untuk menikahi saya, maka berilah saya nasehat mengenai hak suaminya yang harus dipenuhi oleh istri. jika hak hak itu mampu saya penuhi, maka saya akan menikah.Lalu….Rasulullah SAW bersabda :"Diantara haknya adalah andaikan kedua hidung suaminya mengalir darah atau nanah lalu istrinya menjilatinya dengan lidahnya, ia belum memenuhi hak suaminya. Kalau manusia boleh bersujud kepada manusia, niscaya aku perintahkan wanita itu untuk bersujud kepada suaminya, lalu wanita itu berkata, "Demi Dzat yang mengutusmu dengan haq, selama dunia ini masih ada aku tidak akan menikah" 

Aisyah ra. menceritakan kedatangan seorang wanita yang bertanya kepada Nabi,
"Wahai Rasulullah! Saya seorang gadis sudah dipinang seorang lelaki,tetapi saya tidak mau kawin. Maka apakah hak suami atas wanita? Lalu Rasulullah menjawab : "Andaikan dari kepala suami sampai kedua telapak kakinya terdapat nanah, lalu istri menjilatinya, ia tetap belum dapat memenuhi kesyukurannya terhadap suaminya, Lalu gadis itu berkata, kalau begitu saya tidak mau menikah, Beliau kemudian menjawab "Tidak begitu, sebaiknya Anda tetap kawin, karena kawin itu lebih baik"

At Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang baik :
"Bahwasannya wanita itu tidak dapat memenuhi hak Allah sebelum menenuhi hak hak suaminya. Seumpama suami meminta haknya sekalipun ia sedang diatas punggung unta,maka ia tidak boleh menolak dirinya "

Ibnu Abbas ra. mengatakan, ada seorang wanita dari desa Khats'am datang kepada Rasulullah seraya berkata
"saya ini seorang wanita yang tidak bersuami, sedangkan saya ingin menikah,maka apakah hak suami pada istri? Rosul menjawab : "Sesungguhnya sebagian dari hak hak suami pada istrinya adakah :
*Apabila suami memerlukan diri istrinya meskipun sang istri sedang berada di atas punggung unta, ia tidak boleh menolak.
*Istri tidak boleh memberikan apa saja dari rumah suami tanpa seizinya.Kalau istri memberikan sesuatu tanpa seizin suaminya, maka si istri berdosa sedangkan suami mendapatkan pahala.
*Istri tidak boleh berpuasa jika tidak mendapatkan izin suaminya, karena ia hanya akan merasakan letih dan dahaga, sedangkan puasanya tidak akan diterima Allah.
*Jika istri keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya, maka ia mendapat laknat para malaikat hingga kembali kerumahnya dan bertobat "

Pada suatu saat, Sayyidina Ali. datang kepada Nabi SAW. bersama Fatimah. Tiba tiba mereka menjumpai beliau sedang menangis tersedu sedu. Ali pun bertanya kepadanya,
"Ayah dan ibuku menjadi tebusan wahai Rasulullah "(Maksudnya, kesusahan dan tangisanmu akan saya tebus dengan bapak dan ibu saya, karena saya sangat mencintaimu). Apa yang menjadikan engkau menangis ? Rosul kemudian menjawab, "Wahai Ali, ketika diriku di isra'kan (di perjalanan) ke langit, aku melihat para wanita dari umatku disiksa dineraka jahanam dengan berbagai macam siksaan. Maka saya menangis karena melihat beratnya siksaan mereka itu"Lalu beliau menjelaskan detil detail siksaan itu sebagai berikut :
*Aku melihat seorang wanita yang digantung dengan rambutnya dan otaknya mendidih.
*Aku melihat seorang wanita yang digantung dengan lidahnya, lalu air mendidih yang sangat panas dituangkan ke tenggorokannya.
*Aku melihat wanita kedua kakinya hingga puting susuny,dan kedua tangannya diikatkan pada ubun ubunnya,lalu Allah menguasakan padanya ular ular dan kalajengking untuk menyiksanya.
*Aku melihat wanita yang digantung dengan puting susunya.
*Aku melihat wanita dimana kepalanya seperti kepala babi dan tubuhnya seperti tubuh keledai, dan ia di hadapkan beribu ribu siksaan.
*Aku melihat wanita dengan bentuk rupa anjing,sedangkan api masuk dari mulutnya keluar dari duburnya,lalu para malaikat memukuli kepalanya dengan palu dari api.
Lalu Fatimah ra. berdiri seraya berkata, 
"Wahai ayah tercinta, "Apakah yang pernah diperbuat wanita wanita itu sehingga mereka mengalami siksaan seperti itu?
"Rasulullah pun bersabda:
"Wahai putriku! adapun wanita yang digantung dengan rambutnya, karena ia tidak mau menutupi rambutnya dari lelaki lain.
Sedangkan wanita yang di gantung dengan lidahnya adalah wanita yang menggunakan lisan untuk menyakiti hati suaminya. Maka pembalasan itu setimpal dengan perbuatannya.
Adapun wanita yang digantung dengan puting susunya adalah wanita yang mengajak tidur lelaki lain ditempat tidur suaminya. 
Lalu wanita yang kedua kakinya diikat hingga puting susunya dan tangannya sampai ubun ubunnya lalu digerogoti ular ular dan kalajengkin adalah wanita yang tidak mandi janabat, tidak mau mandi hait, dan mengabaikan sholat.
Sedangkan wanita yang kepala babi dan bertubuh keledai adalah wanita yang suka mengadu domba dan tukang dusta.
Sedangkan wanita yang rupanya berbentuk seperti anjing dimana api masuk dari mulutnya dan keluar lewat duburnya adalah wanita yang mengungkit ungkit pemberian dan pendengki.
Wahai putriku kecelakaan besarlah bagi wanita yang durhaka terhadap suaminya.



Sesungguhnya tidak sulit bagi seorang wanita untuk meraih surga Allah. 

Paling tidak ada 4 hal yang bisa dilakukan seorang wanita untuk masuk surga.

Sahabat yang dirahmati Allah ,  Rasulullah saw bersabda yang artinya :

"Apabila seorang wanita ( istri ) itu telah melakukan shalat lima waktu , puasa bulan Ramadhan , menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya , maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka ( sesuai pilihannya) . "( HR. Ahmad , Ibnu Hibban dan Thabrani )

Berdasarkan hadits di atas jelaslah bagi kita bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memberi kesempatan emas bagi setiap wanita yang beriman bahwa untuk memasuki surga - Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat saja .

Sedangkan seorang pria yang beriman itu kena melalui banyak rintangan dan dugaan dan melaksanakan beberapa tanggung jawab kepada Allah swt terlebih dahulu barulah ia layak memasuki surga Allah melainkan para syuhada yang syahid di jalan Allah swt

Empat syarat tersebut adalah seperti berikut :


  • Pertama : Melakukan shalat lima waktu .


Shalat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran yang haq dan yang bathil .

Allah berfirman :
" Maka dirikankanlah shalat itu ( sebagaimana biasa ) sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang - orang yang beriman " ( Surah An - Nissa ' ayat 103 )

Diriwayatkan dari Jabir r.a. katanya , Rasulullah s.a.w. bersabda :
" Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti seseorang yang mandi di sebuah sungai yang dalam yang mengalir di depan rumahnya sebanyak lima kali sehari . " ( HR. Muslim )


  • Kedua : Puasa di bulan Ramadhan .


Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah s.a.w. maksudnya ::
" Setiap amalan anak Adam ( manusia ) itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang jenisnya hingga 700 kali lipat . Firman Allah s.w.t. ( maksudnya ) : " Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku , maka Aku - lah yang membalasnya . Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan karena Aku " Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan , yaitu gembira ketika berbuka ( atau berhari raya ) dan senang ketika menemui Tuhannya kelak . Dan , demi bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari bau kasturi . " ( HR. Muslim )


  • Ketiga : Menjaga menghormatinya .

Wanita solehah yang menjaga harga dirinya adalah wanita yang selalu menghiasi diri dengan akhlak Islam dan sifat - sifat terpuji yang dapat melindungi dirinya dari murka Allah swt

Bila ia keluar rumah selalu menutup aurat dan menjaga perhiasan diri tidak bersolek pemborosan dan berwangi - wangian hingga menimbulkan fitnah , menjaga pergaulannya , menjaga lidah dan tidak mengumpat dan mengadu domba .

Dia adalah wanita yang berilmu , cerdik dan pintar . Setiap hari mendalami Ilmu Islam ,mempelajari tafsir Alquran , hadis Nabi , memahami ilmu realitas saat dan tahu cara - cara mengobati penyakit masyarakat . Di malam hari menjadi seorang abid , membaca Al - Quran , berzikir kepada Allah , shalat tahajjud dan berdo'a kepada Allah sampai meneteskan air mata .

Sabda Rasulullah s.a.w. yang berarti :
" Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik - baik perhiasan adalah wanita yang solehah . " ( HR. Muslim )


  • Keempat : Mentaati perintah suami .

Rasulullah s.a.w. bersabda yang artinya :
" Sebaik - baik istri adalah yang dapat memberikan hati suaminya ketika engkau ( suami ) melihatnya dan ketika disuruh dia menurut perintahmu , dan dia bisa menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ketika engkau tidak di rumah . " ( Riwayat Thabrani )

Seorang pria harus pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan kewajibannya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata .

Sahabat yang dimuliakan ,Wanita yang layak untuk memiliki kesempatan dan jalan yang mudah ini adalah khusus untuk wanita yang menikah karena dengan pernikahan ini barulah teruji kesetiaannya menjadi istri dan ibu yang solehah . Barulah segala kelebihan dan pahala yang berlipat ganda akan diperoleh selama menjabat sebagai istri dan ibu yang penuh tanggung jawab .

Kekurangan untuk wanita yang tidak menikah khususnya bagi kaum wanita, lebih banyak dibandingkan dengan pria . Karena umumnya bagi kaum wanita , pintu surga lebih banyak bermula dan berada di sekitar rumah tangga , suami dan anak - anak .

Bagi kaum wanita , untuk mendapatkan maqam solehah dan menjadi penghuni surga di akhirat adalah sangat mudah . Ini adalah berdasarkan hadis Nabi s.a.w di atas .Jika seorang wanita itu tidak menikah , ia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan pada maqam yang keempat . Walau sehebat mana sekalipun ia bersembahyang , berpuasa dan menjaga martabat , wanita yang tidak menikah tidak akan mendapatkan keuntungan pada mentaati suami .

Sedangkan kelebihan mentaati suami mengatasi segala - galanya bagi seorang wanita , sehingga ridha Allah pun tergantung pada ridha suami .

Selain itu di antara kelebihan wanita yang menikah akan memiliki pahala yang besar seperti berikut :

1 . Bahwa ia akan diberi pahala seperti pahala jihad fisabilillah di kala hamil.
2 . Ketika menyusui maka setiap titik air susu akan diberi satu kebajikan .
3 . Berjaga malam karena mengurus anak akan diberi pahala seperti membebaskan 70 orang hamba .
4 . Wanita yang berkeringat karena terkena bahang api ketika memasak untuk keluarganya akan dibebaskan dari neraka .
5 . Bagi wanita yang mencuci pakaian suminya akan diberi 1000 pahala dan diampuni 2000 dosa .
6 . Lebih istimewa lagi ialah bagi wanita yang tinggal di rumah karena mengurus anak - anak akan dapat tinggal bersama Rasulullah saw di surga kelak .
7 . Bahkan wanita yang rela dijimak oleh suami juga akan mendapat pahala.
8 . Lebih hebat lagi bagi wanita yang mati karena bersalin akan mendapat pahala seperti pahala syahid .

Semua kelebihan ini tidak akan tersedia bagi wanita yang menolak pernikahan . Bahkan di dunia akan selalu berada di dalam fitnah dan di akhirat menjadi orang yang rugi . Jika seorang wanita belum bertemu jodoh itu tidaklah termasuk dikalangan yang rugi karena soal jodoh adalah urusan Allah swt .

Jadi wanita dianjurkan menikah bila menemukan pasangan yang sekufu . Yang dimaksudkan sekufu yang utama adalah dari segi iman , taqwa , berilmu meskipun pria tersebut telah menikah dan bukan seorang hartawan .

Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya :
" Apabila datang kepada kamu orang yang beragama dan berakhlak maka kahwinlah dia , kalau tidak akan timbul fitnah dan kebinasaan . Para sahabat bertanya , " Bagaimana kalau ia telah menikah ? " Jawab beliau , " Menikahlah juga ia ( diulang sebanyak tiga kali) . "

Maksudnya disini bukanlah menjadi satu masaalah bagi pria yang telah menikah untuk melamar dan menikahi seorang wanita . ( berpoligami )

Begitulah besarnya pahala bagi wanita yang menikah . Tidak perlu repot untuk keluar rumah seperti kaum pria atau berslogan seperti kebanyakan wanita hari ini . Hanya dengan duduk di rumah sebagai seorang istri dan ibu sudah memperoleh banyak pahala .Kalau suami redha dengan perlakuan seorang istri itu maka akan terus masuk surga tanpa melalui kesulitan .

Nikmat ini tidak akan dapat diperoleh oleh wanita yang menolak pernikahan karena dia telah menolak untuk menjadi calon wanita solehah yang berada di bawah naungan suami .

Sahabat yang dikasihi ,Mengapa Nabi saw ada mengatakan banyak penghuni neraka adalah wanita ? Apakah salah silapnya yang membuat penghuni neraka mayoritas adalah wanita .

Sebab - sebabnya adalah seperti berikut :

1 . Wanita sering tidak bersyukur dengan nikmat rezeki yang dibawa balik oleh suaminya . Menyukai kemewahan dan perhiasan yang hebat - hebat dan cantik .
2 . Wanita sering mendurhakai pada suaminya . Suka berbantah - bantah dan selalu menegakkan pendapatnya tanpa menghiraukan perasaan suami. Wanita yang meminta cerai karena suaminya berencana berpoligami adalah satu dosa karena hak berpoligami adalah hak yang diberikan oleh Islam kepada kaum pria .
3 . Perempuan sering tidak menjaga kehormatan diri seperti suka membuka aurat ( tidak bertudung kepala) dan suka berhias -hias untuk memperlihatkan kecantikannya kepada yang bukan mahram atau suami dan tidak dapat menjaga batas pergaulan yang ditetapkan syariat .
4 . Wanita sulit untuk menjaga lidahnya dari menggunjing dan mengadu domba . Dan sering menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suami dan orang lain .
Ada juga sebagian wanita yang fasik tidak dapat mengendalikan nafsunya sampai sanggup melakukan zina .

Oleh karena itu wahai sahabat - sahabatku wanita yang beriman ! Jauhlah diri kalian dari praktek dan perbuatan yang mendatangkan dosa besar dan akan menyeret kalian ke neraka Jahanam .

Ambil kesempatan emas ini yaitu melakukan ketaatan kepada empat hal yang disebutkan di atas . Ini adalah tawaran Allah swt yang paling mudah untuk kalian memasuki surga Allah swt melalui setiap pintu surga yang kalian pilih .