Entri Populer

Sunday, 18 October 2015

ISTRI DURHAKA . BALASAN KELAK DI AKHIRAT







Masalah ini bisa menimbulkan perbalahan dan pergaduhan lebih besar sehingga sesetengahnya berakhir dengan perceraian.Dalam hal ini, terkadang isteri bersikap agresif sehingga meninggi suara, membantah dan melawan kehendak suaminya tanpa sebab munasabah mengikut hukum syarak.

Perkara ini disebut sebagai nusyuz yang juga boleh dikategorikan sebagai derhaka.Apabila ia berlaku, gugurlah hak isteri untuk mendapatkan nafkah sehinggalah dia bertaubat.

  • Di antara sebab berlakunya nusyuz pada pihak isteri ialah:

  • *.Apabila disuruh menutup aurat dia enggan berbuat demikian.
  • *.Enggan tinggal serumah dengan suami.
  • *.Keluar rumah tanpa keizinan suami.
  • *.Enggan menunaikan kewajipan sebagai seorang Islam, seperti mendirikan solat dan sebagainya.
  • *.Menjauhkan diri daripada suami.
  • *.Enggan memenuhi kemahuan suami kecuali yang ditegah dan tidak mencurahkan sepenuh kasih sayang kepada suami.
  • *.Tidak memelihara kehormatan.
  • *.Tidak menjaga amanah suami.
  • *.Tidak merahsiakan perhubungan suami isteri.dll

Rasulullah saw dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallah r.a bermaksud :

"Aku pernah bertanya kepada Baginda: "Siapakah orang yang paling berhak atas isteri ?"Baginda menjawab : "Orang yang paling berhak kepada isteri ialah suaminya".Kemudian aku bertanya lagi : "Dan siapakah orang yang paling berhak atas suami?"Baginda menjawab : "Orang yang paling berhak atas seorang suami ialah ibu kandungnya." (Riwayat Bazar dan al-Hakim)




Dalam sebuah hadist yang lain pula Baginda bersabda bermaksud:

"Sekiranya aku dibenarkan untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan seorang isteri bersujud kepada suaminya." (Riwayat Tirmizi dab Ibnu Hibban)



Kita jangan keliru, apabila wanita disebut sebagai isteri, bukanlah untuk merendahkan taraf wanita itu. Ia adalah sebagai suatu jaminan hak supaya mereka itu dipelihara, dilindungi dan dibela dengan baik oleh suami.

Antara sebabnya ialah mudahnya si wanita bergelar isteri melakukan kedurhakaan kepada suaminya. Mungkin tak sadar, tetapi begitulah manusia, sering khilaf akibat nafsu dan hasutan.

Wahai isteri, sesungguhnya kedudukan isteri adalah bersama suaminya. Betapapun buruk wajah suami itu, adalah tanggung jawab isteri untuk menghormati dan mengingatkan kekhilafan suami. Ingatlah syurga bagi isteri adalah terletak pada suaminya sendiri...

Jika ada para isteri yang tidak menunaikan tanggung jawabnya kepada suami dengan sebaik-baiknya, dan menganggap tanggungjawab terhadap suami itu hanya membebankan dan menyusahkan dirinya, maka isteri yang sedemikian itu dikhawatirkan termasuk di dalam kategori isteri yang mendurhaka atau nusyuz.

Apakah ciri atau tanda isteri yang durhaka itu?

Ini perlu diketahui semata-mata untuk dijadikan langkah waspada agar para isteri terhindar dari padanya.

Berikut ciri atau tanda isteri durhaka pada suami.

1 - Menghina atau memaki suami

Bersifat amanah yaitu menjaga kehormatan diri sendiri sebagai isteri dan menjaga kehormatan suami terutama di dalam perkara-perkara rahasia pribadi dan rumah tangga.

Isteri ialah orang yang paling dekat kepada suami yang tahu segala kekurangan dan kelemahan suaminya. Membuka rahasia suami atau menyebarkannya akan menurunkan kewibawaan suami, sekaligus menganggu keharmonisan rumah tangga kerana suami telah hilang kepercayaan terhadap isteri.

Jika membuka rahasia suami dianggap menurunkan kewibawaan suami, apalagi menghina atau mengumpat (mencaci) suami.



2 - Menghardik dan menceritakan kelemahan serta kekurangan suami pada orang lain

Sifat ini terlalu berat dan buruk untuk ditanggung oleh seorang suami. Si isteri tidak sepatutnya dalam keadaan apapun menghardik dan menceritakan kelemahan serta kekurangan suami pada orang lain. Adalah sepatutnya kita sebagai isteri senatiasa bersedia untuk menggembirakan hati suami, sama dengan tingkah laku yang menawan, tutur kata yang menjadi penawar serta perhiasan diri lahir dan batin.

Rasulullah saw bersabda :
Tiada faedah yang paling baik diperoleh seorang mukmin (suami yang beriman) setelah bertaqwa kepada Allah azza wa jalla selain isteri yang solehah.

3 - Isteri keluar rumah tanpa izin suami"

Apabila perempuan keluar rumah, sedangkan suaminya membencinya, dia dilaknat oleh semua malaikat di langit, dan semua apa yang dilaluinya selain daripada jin dan manusia sehingga dia kembali." (Diriwayatkan oleh Thabarani di dalam al-Awsat)

4 - Isteri mendoakan keburukan buat suami

Isteri yang solehah adalah isteri yang sentiasa mendoakan kebaikan, kesejahteraan dan rahmat Allah swt bagi suaminya dan bukannya sebaliknnya.

5 - Membenci kegemaran suami

Mengakui dan menerima kenyataan bahawa suami adalah pemimpin di dalam kepimpinan keluarga sebuah rumah tangga. Tiada siapapun yang menyangkal bahawa suami telah diberikan kelebihan satu derajat daripada isteri. Satu kurnia Allaw swt yang meletakkan suami bertanggung jawab menjaga serta mengawal keselamatan dan kesejahteraan perjalanan hidup keluarganya di dunia dan akhirat serta suami wajib memberi nafkah isteri dan anak-anaknya.

Namun yang demikian itu tidak bermakna istri dengan sewenang-wenangnya berhak membenci kesukaan atau kegemaran si suami.

Firman Allah :
Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian daripada harta mereka. (An-Nisa : 34)



6 - Menjadi beban bagi suami

Tidak dipungkiri keadaan ekonomi hari ini adakalanya mampu memberi dampak besar kepada sebuah keluarga. Namun begitu, si isteri perlu bersikap bijaksana dan rasional dalam menggunakan harta benda suami. Jangan meminta sesuatu yang di luar kemampuannya karena hal yang demikian akan menyebabkan beban dan ketegangan di dalam kehidupan suami.

Di samping itu juga, adalah lebih baik jika si isteri sama-sama membantu menguruskan rumah tangga agar ini dapat mengurangkan tekanan kepada si suami.Apabila suami menyuruhnya, ia mentaatinya. Jika suami memandangnya ia menggembirakan hati suaminya. Sekiranya suami bersumpah, ia memenuhi sumpah suaminya itu. Apabila ia keluar karena bertugas atau berjuang, ia menjaga kehormatannya dan kehormatan suaminya serta menjaga harta benda suaminya dengan cara cermat dalam membelanjakannya.




7 - Mengungkit-ungkit janji suami

Ridhlo dan bersyukurklah dengan setiap pemberian suami. Sesungguhnya itulah nikmat dan rezeki yang terbaik bagi isteri.

Sabda Rasulullah saw :
"Aku lihat api neraka, tidak pernah aku melihatnya seperti hari ini, karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli neraka ialah wanita. Rasullullah saw ditanya: "Mengapa demikian ya Rasulullah?" Baginda menjawab:"Wanita mengkufurkan suaminya dan mangkufurkan ihsannya. Jikalau engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum merasa berpuas hati dan merasa cukup."(Riwayat al-Bukhari)

Dalam hadis yang lain Rasulullah saw bersabda :
"Kebanyakan ahli neraka adalah terdiri daripada kaum wanita." Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka: "Mengapa terjadi demikian, adakah karena mereka berzina atau membunuh anak atau kafir ?" Baginda menjawab :"Tidak, mereka ini ialah mereka yang menggunakan lidah menyakiti hati suami dan tidak bersyukur akan nikmat yang disediakan oleh suaminya."(Riwayat Muslim)




Allah Ta'ala berfirman,
"Dan istri-istri yang kalian khawatirkan nusyuz mereka, hendaklah kalian menasehati mereka atau pisahkan mereka dari tempat tidur, atau pukullah mereka. Dan jika mereka sudah kembali taat kepada kalian, maka janganlah kalian mencari-cari jalan (untuk menyakiti) mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." (QS. An-Nisa': 34)


  • Al-Wahidi rahimahullah berkata,

"Yang dimaksudkan dengan 'nusyuz' pada ayat diatas adalah kedurhakaan terhadap suami, yakni merasa lebih tinggi dihadapan suaminya disaat terjadi perselisihan."


  • Atha' berkata,

"Maksudnya adalah seorang istri yang mengenakan wewangian dihadapan (suami)nya, namun tidak mau 'dikumpuli', serta berubah sikap dan ketaatan yang dulu pernah dilakukannya."

Allah berfirman (yang artinya), 
"Hendaklah kalian menasehati mereka," 

yaitu nasehatilah mereka dengan kitab Allah dan ingatkanlah akan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka (para istri).


  • Ibnu Abbas menafsirkan ayat (yang artinya)


"Atau pisahkan mereka dari tempat tidur,"

yakni dengan membelakanginya dan tidak mengajaknya berbicara.

Sedangkan Sya'bi dan Mujahid menafsirkan dengan cara meninggalkan tempat tidurnya dan tidak menggaulinya.


  • Tafsir ayat (yang artinya)


"Atau pukullah mereka,"

yakni memukulnya dengan pukulan yang tidak membahayakannya.


  • Sedangkan maksud firman-Nya (yang artinya)


 "Jika mereka menaati kalian,"

adalah janganlah kalian (suami) mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka (istri).

Seorang istri memiliki kewajiban yang besar untuk patuh kepada suaminya. Kepatuhan ini tentu tidak berlaku jika seorang suami memerintahkan istrinya untuk bermaksiat kepada Allah, sebab tidak ada kepatuhan terhadap perintah manusia dalam berbuat maksiat kepada Allah.

Jika seorang istri yang patuh kepada suaminya akan memperoleh keutamaan pahala yang besar, maka sebaliknya, istri yang durhaka kepada suaminya akan mendapat ganjaran dosa dan laknat baik dari Allah maupun makhluk-Nya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, lalu ia menolak datang, (maka) malaikat melaknatnya hingga pagi hari." (HR. Abu Daud dan Nasa'i)

Dalam hadits yang lain disebutkan,
"Jika pada malam hari seorang istri meninggalkan tempat tidur suaminya dan menolak ajakannya,maka penduduk langit marah kepadanya hingga suaminya rela kepadanya." (HR. Nasa'i)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Ada tiga orang yang tidak diterima shalatnya, dan kebaikannya tidak diangkat kelangit: budak yang melarikan diri dari tuan-tuannya hingga ia kembali kepada mereka dan meletakkan tangannya pada mereka (menyerah dan taat); seorang istri yang dimarahi suaminya hingga ia ridha kepadanya; dan orang yang mabuk hingga siuman." (HR. Thabrani dan Ibnu Khuzaimah)

Sudah seharusnya seorang istri berusaha untuk taat dan menunaikan kewajibannya terhadap suaminya. Begitu besarnya hak suami terhadap istrinya, hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Jika aku diperbolehkan untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain, pastilah aku akan menyuruh seorang wanita bersujud kepada suaminya." (HR. Tirmidzi)

Seorang bibi dari Hushain bin Muhsin bercerita perihal suaminya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah berkata kepadanya,

"Lihatlah kedudukanmu dihadapannya, ia adalah surga dan nerakamu." (HR. Nasa'i)

Seorang istri wajib meminta ridha suaminya dan menjaga dirinya dari kemarahannya, sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Jika seorang wanita meninggal dunia, sedangkan suaminya ridha kepadanya, maka ia akan masuk surga." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)



Oleh karena itu, seorang istri berhati-hati dari kedurhakaan terhadap suaminya, karena kedurhakaannya bisa mengantarkannya kedalam neraka.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

"Aku melihat neraka, dan aku dapatkan ternyata sebagian besar penghuninya adalah wanita."



Hal itu disebabkan karena kurangnya ketaatan istri kepada Allah, Rasul-Nya, dan suami mereka. Selain itu, para istri itu pun sering ber-tabarruj (memamerkan dandanannya kepada orang lain).




Tabarruj artinya seorang istri keluar dari rumahnya dengan mengenakan pakaian terbaiknya dan berdandan, serta bersolek hingga membuat orang-orang terfitnah oleh penampilannya.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

 "Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia, (melainkan) istrinya yang lain dari bidadari berkata, 'Janganlah menyakitinya, semoga Allah membunuhmu.'" (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)(Imam Adz-Dzahabi. 2008. Al-Kabair, Galaksi Dosa terjemah: Asfuri Bahri. Jakarta: Darul Falah)

Istri Yang Di Anggap Durhaka Kepada Suami

Apakah Anda termasuk Istri yang dianggap durhaka?

apakah istri Anda termasuk istri yang dianggap durhaka kepada suami?


  • Apabila dipanggil oleh suaminya ia tidak datang


Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:

"Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur. ia tidak datang nescaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh."(Riwayat Bukhari dan Muslim)


  • Membantah suruhan atau perintah suami.


Sabda Rasulullah SAW:

'wanita Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat dan Allah dan malaikat serta semua manusia."

  • Bermuka masam terhadap suami.


Sabda Rasulullah SAW:

"Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Allah sampai ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keredhaannya."

  • Jahat lidah atau mulut pada suami.


Sabda Rasulullah SAW:

"Dan ada empat golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalam Neraka (diantaranya) ialah wanita yang kotor atau jahat (tajam) lidahnya terhadap suaminya."Membebankan suami dengan permintaan yang diluar kemampuannya. Keluar rumah tanpa izin suaminya.



Sabda Rasulullah SAW:

"Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya dia akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminya atau suaminya redha terhadapnya."(Riwayat Al Khatib)


  • Berhias ketika suaminya tidak disampingnya.


 Maksud firman Allah:

"Janganlah mereka (perempuan-perempuan) menampakkan perhiasannya melainkan untuk suaminya."(An Nur 31)

Menghina / Meremehkan pengorbanan suaminya.

Maksud Hadis Rasulullah SAW:

"Allah tidak akan memandang (tidak akan ridla) kepada siapa saja perempuan yang tidak berterima kasih atas pengorbanan suaminya sedangkan dia masih memerlukan suaminya.



  • Mengijinkan masuk orang yang tidak diijinkan suaminya ke rumah maksud Hadis:


"Jangan ijinkan masuk ke rumahnya melainkan yang diijinkan  suaminya."(Riwayat Tarmizi)

sebagai contoh : berhubungan dengan seseorang tanpa keperluan yang diizinkan syara' baik di dunia nyata ataupun di dunia maya seperti sms-an, chatting  dan telepon dengan laki-laki ajnabi/asing.


  • Tidak mau menerima petunjuk (saran/nasehat) suaminya.


Maksud Hadis:

"Isteri yang durhaka hukumnya berdosa dan dapat gugur nafkahnya ketika itu. Jika ia tidak segera bertaubat dan meminta ampun dari suaminya, Nerakalah tempatnya di Akhirat kelak. Apa yang isteri buat untuk mendapat ridla suaminya  adalah semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah SWT"



Karena keridlaan suami terhadap istrinya, adalah salah satu tanda keridlaan Allah kepada dirinya, sebagaimana hadits Nabi :

" Wanita mana saja yang mati sedangkan suaminya meridlainya, maka baginya adalah sorga ".

Sebenarnya untuk mendapat ridla suaminya, para istri itu tidaklah sulit jika memang diri mereka itu punya ilmu dan hati mereka punya niat yang kuat dan tulus untuk konsisten pada niat dan komitmen awal ketika membangun biduk rumah tangga.

Ketika kita melakukan perbuatan baik tetapi dibalas dengan cacian, berarti kita telah memasuki gerbang maaf, ikhlas, cinta dan kasih sayang. Maka tersenyumlah sebab itu adalah anugerah yang terindah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena Allah menempatkan diri kita pada derajat sebagai kekasihNya yang mampu mengolah kebencian menjadi kesejukan hati, mengolah cacian menjadi senyuman. Maka hidup ini terasa indah.

 Tersenyumlah!‘Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. an-Nahl : 128).




Mari mengoreksi diri

Semoga bermanfaat

No comments: